Definisi Perangkat Lunak (PL) adalah:
• Instruksi-instruksi program komputer yang ketika dijalankan menyediakan fitur-fitur, fungsi-fungsi dan kinerja yang dikehendaki.
• Struktur data yang memungkinkan program-program memanipulasi informasi.
• Informasi deskriptif pada salinan tercetak dan bentukbentuk maya yang menggambarkan pengoperasian dan penggunaan program
2. KARAKTERISTIK PERANGKAT LUNAK
• PL dikembangkan atau direkayasa, bukan diproduksi dalam konteks manufaktur
• PL tidak mengalami “kelelahan”
• PL dibuat berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh pengguna
Kategori Perangkat Lunak
• PL Sistem (System Software)
• PL Aplikasi (Application Software)
• PL Rekayasa/Ilmiah (Engineering/Scientific Software)
• PL yang tertanam (Embedded Software)
• PL Lini Produk (Product-Line Software)
• PL Aplikasi Web (Web/MobileApplications)
• PL Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence Software)
Jenis Perangkat Lunak Aplikasi
a. Stand-Alone Applications adalah contoh aplikasi seperti aplikasi office pada PC, program CAD, software manipulasi foto, dll.
b. Interactive Transaction-Based Aapplications adalah aplikasi yang mengeksekusi pada komputer remote dan yang diakses oleh pengguna dari PC mereka sendiri atau terminal.
c. Batch Processing Systems adalah sistem bisnis yang dirancang untuk memproses data input yang besar untuk membuat output yang sesuai. Contoh: sistem penagihan telepon, dan sistem pembayaran gaji, dll.
Perangkat Lunak Warisan
• PL warisan harus diadaptasikan sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan dari lingkungan atau teknologi komputasi yang baru
• PL warisan harus ditingkatkan kinerjanya supaya dapat menjalankan kebutuhan bisnis baru
• PL warisan harus diperluas sedemikian rupa agar dapat saling mengoperasikan dengan sistem/PL/basisdata modern lainnya
• PL harus dirancang ulang sehingga dapat hidup dalam lingkungan pengoperasian jaringan komputer
Kegagalan Perangkat Lunak
• Meningkatnya tuntutan
RPL membangun sistem yang lebih besar, sistem yang lebih kompleks menyebabkan tuntutan berubah. Sistem harus dibangun dan disampaikan lebih cepat, lebih besar, dan lebih kompleks.
• Harapan yang rendah
Hal ini relatif mudah untuk menulis program komputer tanpa menggunakan metode dan teknik RPL, akibatnya PL lebih mahal dan kurang dapat diandalkan.
3. REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)
• RPL adalah disiplin teknik yang berkaitan dengan semua aspek produksi PL dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan.
• Aspek produksi RPL berkaitan dengan proses teknis dari pengembangan PL, manajemen proyek PL dan pengembangan alat-alat, metode, dan teori untuk mendukung produksi PL.
• RPL merupakan aplikasi dari suatu pendekatan yang semantik, disiplin, dan dapat diukur pada pengembangan, operasi, dan perawatan PL.
PL dalam segala bentuk aplikasinya harus direkayasa, dengan alasan:
• PL telah menyatu secara maya dengan setiap aspek dalam kehidupan
• Kebutuhan IT yang sudah banyak dituntut oleh individu, bisnis dan pemerintah bertambah kompleks
• Individu, bisnis, dan pemerintah mengandalkan PL untuk mengambil keputusan yang bersifat taktis dan strategis • Nilai aplikasi terus bertambah, kemungkinan jumlah pengguna dan usia PL akan bertambah
4. PROSES PERANGKAT LUNAK
Empat kegiatan proses PL adalah:
a. Spesifikasi PL
b. Pengembangan PL
c. Software validasi
d. Software evolusi
• Kegiatan-kegiatan penyangga mencakup:
a. Penelusuran dan kendali proyek PL
b. Manajemen risiko
c. Penjaminan kualilitas PL
d. Tinjauan teknis
e. Pengukuran
f. Manajemen konfigurasi PL
g. Manajemen penggunaan ulang
h. Persiapan produk kerja dan produksi
5. PRAKTEK RPL Langkah-langkah RPL:
a. Memahami permasalahan
• Siapa yang terkait dalam pemecahan masalah?
• Apa saja yang tidak diketahui?
• Data, fungsi, dan fitur yang dibutuhkan, tsb.
b. Merancang solusi
• Pernahkah ada masalah serupa sebelumnya dan telah didapatkan pemecahan masalahnya?
• Dapatkah sub-masalah didefinisikan?
• Dapatkah menyusun solusinya?, tsb.
c. Menjalankan rancangan
• Apakah solusi cocok dengan masalah?
• Apakah kode program dapat dilacak secara langsung?
• Apakah komponen dari solusi sudah tepat?, tsb.
d. Memeriksa hasil
• Uji setiap komponen dari solusi dengan menggunakan strategi pengujian
• Apakah solusi sesuai dengan data, fungsi dan fitur yang dibutuhkan?, tsb.
6. MITOS-MITOS PL
A. Mitos Manajemen
Mitos-1: Kita sudah memiliki buku yang standar dan prosedur untuk membangun PL.
Realita: Apakah buku tersebut mencerminkan praktek RPL modern, lengkap, dan dapat beradaptasi dengan keadaan yang dihadapi saat ini?
Mitos-2: Jika kita tertinggal dari jadwal yang telah ditetapkan, kita dapat menambah jumlah programmer dan akan memenuhi jadwal dengan cepat.
Realita: Menambah orang baru untuk proyek PL yang tertunda menyebabkan penyelesaian proyek PL tersebut mejadi semakin terlambat.
B. Mitos Pelanggan
Mitos: Pernyataan tujuan umum sudah cukup untuk mulai menulis program, dan kita dapat membuat rinciannya nanti.
Realita: Pembuatan pernyataan kebutuhan yang komprehensif dan stabil tidak selalu dimungkinkan (tidak ambigu), tetapi perlu mengembangkan komunikasi yang efektif antara pengembang dan pelanggan.
C. Mitos Praktisi
Mitos-1: Satu-satunya produk kerja untuk mencetak proyek PL yang berhasil adalah program yang sedang berjalan.
Realita: Sebuah produk kerja hanyalah sebagian kecil dari konfigurasi PL yang pada dasarnya mencakup banyak unsur RPL yang berhasil dan memberikan panduan bagi dukungan PL.
Mitos-2: Ketika kita menulis kode program dan menjalakannya, maka pekerjaan dianggap sudah selesai.
Realita: Semakin cepat kita mulai menulis „kode program‟, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar